Selasa, 29 September 2015

Negeri Mamala Amalatu dan Istilah Teon Negeri




Serba-serbi yang menarik dari Negeri Mamala adalah “Gapura Negeri Mamala di bangun pada tahun 1990 setelah  pelantikan Raja Negeri Mamala ke 16, Patung selamat datang di atas gapura melambangkan Tradisi Pukul Sapu di Negeri Mamala yang biasa di selenggarakan 1 tahun sekali yaitu pada tanggal 7 syawal ", Dua mata jalan sisi kiri dan sisi kanan melambangkan UPU LATU LIU dan UPU LATU POLANUNU, di bagian bawah patung tertulis “Amalatu”. 

Penataan gapura dalam rangka pelantikan Raja negeri Mamala ke 17 yang sudah di angkat oleh Bupati Maluku Tengah, beberapa bulan yang lalu (6 Juni 2015).

Banyak yang bertanya-tanya kenapa Negeri Mamala disebut dengan Negeri Mamala Amalatu?

 Dua mata jalan sisi kiri dan sisi kanan melambangkan UPU LATU LIU dan UPU LATU POLANUNU, di bagian bawah patung tertulis “Amalatu”

Teon Negeri adalah nama adat/nama gelar yang diberikan kepada negeri-negeri adat di Maluku, bersama dengan "Baileu" (rumah adat) menjadi ciri khas dan identitas tersendiri bagi negeri adat tersebut. Pemberian nama teon biasanya berdasarkan "kejadian, perkara" yang terjadi pada saat pertama kali negeri tersebut dibentuk.

Bagi masyarakat Maluku sudah pasti tidak asing lagi dengan kata “Teon Negeri” terlebih bagi masyarakat Maluku Lease. Seperti di Pulau Seram ada teon Lilipory Kalapessy (negeri Souhuku), Musitoa Amalatu (negeri Tamilouw).


Di Pulau Ambon ada teon Amalatu Mamala (negeri Mamala), Paukala Mandalise (negeri Passo), Hatu Katuru Hena Amantelu (negeri Hatu). Di Pulau Haruku ada teon Pelasona Nanuroko (negeri Haruku), Erihatu Samasuru (negeri wassu). Di Pulau Saparua ada teon Noraito Amapati (negeri Ihamahu), Beinusa Amalatu (negeri Tuhaha), Uru Haite Sirlouw (negeri Kulur), Beilohy Amalatu (negeri Ullath), Louhata Amalatu (negeri Sirisori islam), Lisaboly Kakelissa (negeri Ouw), Samahu Amalatu (negeri Booi), Lounusa Hatalepu Amapati (negeri Tiouw), Samasuru Amalatu (negeri Porto), Leawaka Amapati (negeri Haria). Negeri Saparua (Pisarana Hatusiri Amalatu).

Di Pulau Nusalaut ada teon Lesinusa Amalatu (negeri Titawaai), Risapori Henalatu (negeri Leinitu) dan lain sebagainya.. (sumber: http://negerisaparua.blogspot.co.id/2014/03/teon-negeri.htm)



Negeri Mamala ternyata merupakan Negeri Ulilima yang sebelumnya adalah Negeri Ulisiwa. (Beschryving Van Amboina p 98, Francois Valentijn). Sedangkan menurut Pattiselano, J dalam tulisannya berjudul -Tradisi Uli, Pela dan Gandong pada Masyarakat Seram, Ambon dan Uliase‖ menyebutkan berdasarkan penelusuran kepustakaan dan penelusuran data lisan menyebutkan bahwa Uli Siwa adalah persekutuan Sembilan Aman (9 Negri) yang terdiri dari Luma Tau (extended family), dan Luma Tau terdiri dari Mata Ruma (Nucleus Family). Uli Siwa dikepalai oleh Ama Latu, sedangkan pemimpin masing-masing Sembilan Aman adalah Amanupui. Uli Lima yang memiliki gelar pemimpin Upu Latu terdiri dari Lima Hena (5 Negri), yang masing-masing Hena dipimpin oleh Hena Upui. Hena terdiri dari Luma Inai (extended fam) yang dipimpin oleh Upui Elak, dan bagian dari Luma Inai adalah Mata Ruma yang dipimpin oleh Upu.

 

  
Nama Mamala sendiri dalam dokumen Beschryving Van Amboina, Francois Valentijn; disebut sebagai Mamalo sedangkan nama negeri yang dimaksud adalah Negeri Latu. Sementara proses dan bagaimana sejarah terbentuknya Negeri Latu,  dapat dilihat di  Sejarah Terbentuknya Negeri Mamala Amalatu (Pausela Amalatu).
.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.